Next

Minggu, 09 Mei 2010

AKU MASIH DISINE DENGANMU...
Di Pesta Tahun Baru Itu

Waktu terhenti saat mement yang paling di tunggu-tunggu. Malam pergantian tahun, dimana identik dengan tiupan terompet, percikan kembang api dilangit yang mengumbar pesona romantis serta kasih sayang dan tak dilupakan balon-balon yang lepas, bagaikan burung merpati.
Selama menanti malam pergantian tahun, dihibur dengan tampilan Band asal T.A, “Fash Band”. Iringan melodi yang termainkan oleh Fikih, aliran ngerock, bassis kita Afan, suasana makin romantis dengan penambahan petikan guitar oleh Sabri dan tak ketinggalan gemuruhan drum yang bikin suasana makin super happy oleh Holin. Grup ini menampilkan sebuah lagu yang berjudul “Di pesta tahun baru itu”. Eh.... yaps ampek ketinggalan sang vokalis yang ikut menambah suasana semakin rame.
“Uzi liat tuch cwok kamu ! merdu banget suaranya”, kata Moza yang berkunang-kunang-kunang menatap Manzel.
“Uch....  iya merdu banget... liat tuch dia kiss bey !”, Uzi yang terpukau.
Tak diduga suasana yang tak berpaling oleh hiburan “Fash Band”. Tiba-tiba 2 cwek ni terjatuh, Moza terjatuhdalam pelukan seorang cwok. Sedangkan Uzi terjatuh di bawah para penonton. Suasana yang rame menjadikan situasi yang tak terkendalikan. Banyak remaja yang beradu jotos.
“Uzi, ayo cepat kesini !!!” teriak teman Manzel.
“Tapi Moza dimana? Dimana dia kok nggak ada ?” Panik mencari Moza, tetapi Vinu yang membonceng danmenarik Uzi dari area para peminum.
Dengan rasa tak sadar, Moza dibawa lari ke tempat yang lebih aman oleh cwok yang menangkapnya tadi.
“Kamu tidak apa-apakan ? tenang dulu ! kita istirahat disini dulu ! situasi masih panas-panasnya” Kata cwok itu ngos-ngosan dengan menyodorkan sapu tangan untuk mengelap keringat.
“Ya.... makasih banyak, untung da kamu, coba liat kalau gak da kamu mungkin ku dah terinjak-injak disana,” senyuman dengan rasa cemas dengan Uzi.
Keakraban mulai tersusun secara rinci dengan canda, tawa dan ejekan. Tetapi 2 sejoli ni belum saling mengenal. Moza, gugup untuk memperkenalkan diri dulu.
“Aduh lama banget ya kembang apinya ?” Penuh harapan menunggu percikan kembang api dilangit, cwok itu bertanya kepada Moza.
“Ni... kurang 3 menit kok lama banget” Moza menjawab dengan memandang langit.
Sambil menunggu nyalanya kembang api mereka berdua tak sengaja memperkenalkan diri bersamaan. Salah tingkah mewarnai suasana saat itu. Tak sengaja Moza menjatuhkan sapu tangan milik Hendrik. Moza mengambilnya disusul tangan Hendrik diatas tangan Moza, dan terjadilah pandangan diantara mereka. Tanpa disadari, letusan dan percikan kembang api sudah meluncur dan meyebari para penonton. Hati Moza merasa tenang, damai, bersandar duduk disamping Hendrik.
“Ayo Moza kita ketengah, bagus banget tuch” ajakan Hendrik menarik tangan Moza. Moza terbangun dari lamunannya, “Oh iya ayok !!”
“Bagus banget yow ... liat tuch indah kan ?” kata Hendrik sambil memeluk Moza dari belakang seolah-olah pacarnya. Dengan tak keberdayaan Moza, “Iya bagus banget”

Mereka terbangun dari imajinasi “Pesta tahun baru” dalam pelukan erat, hangat, nyaman dan damai. Selama 15 menit berlangsung dan berakhir dengan bertukaran no hp. Moza bertemu dengan Manzel tetapi belum menemukan Uzi. Hp Manzel berbunyi, “Hallo !! dapa Nu ?”. ”Sekarang Uzi bersamaku, dia baik-baik, kamu cepat kesini ! ku dan Uzi dibelakang panggung !!!” Jawab Vinu memperbaiki keadaan. Dengan cepat Manzel dan Moza pergi kebelakang panggung.
Tak terasa pesta tahun baru sudah berakhir, tetapi mskipun Uzi terjatuh dan Moza menemukan pangeran yang membuat hatinya damai yaitu Hendrik. Uzi hanya diam, penuh tanya kepada Moza, ”kenapa dia senyum-senyum sendiri.” Mereka tertidur pulas, terbaring di empuknya kasur dengan pangeran-pangeran mimpi yang menemani tidurnya.
Keesokan harinya mereka punya acara sendiri-sendiri. Tahun baru menyambut datangnya sang mentari. Uzi yang sudah membuat janji dengan Manzel untuk pergi ke kebun teh, untuk merayakan tahun baru. Sedangkan Moza sibuk dengan hpnya yang tidak habisnya ditelfon Hendrik. Karena Hendrik belum mengenal jauh Moza dan begitu sebaliknya. Akhirnya ditemukan kesepakatan untuk ketemuan ndek alun-alun. 5 menit Hendrik menunggu kedatangan Moza dengan penuh kesabaran Hendrik menunggunya. Tak lama kemudian Moza berada di hadapan Hendrik, sambil mengucap.
“Pagi Hendrik ... sorry ? Lama ya ?...!”
“Ya ga’ papa kok ku juga baru datang” Kata Hendrik meyakinkan Moza.
“Moz... tahun baru kok bisa keluar ma ku, kok gak ma cwo’ kamu ....?”
“Ku kan gak punya cwok, kamu sendiri ... ? Kenapa milih keluar ma ku ... ?”
“Ku juga sama ... berarti masih da kesempatan no....?”
“Maksud kamu ...!!?” mata Moza berbinar penuh bunga-bunga merah. Mereka menjadi akrab berbicara, bercandadan tertawa.
Moza yang saat itu menduduki bangu SMA kelas 2 mulai menyimpan rasa dengan Hendrik, pahlawan yang menangkap dia. Timbullah pertanyaan Uzi kepada Moza, “kenapa akhir-akhir ini Moza senyum-senyum sendiri” Uzi tidak bisa menahan rasa penasaran, dia memberanikan diri untuk bertanya kepada Moza.
Mozapun malu-malu menceritakannya, karena dipaksa Uzi mereka saling bercerita. Uzipun ikut senang karena mendengar berita gembira ini. Moza meminta Uzi untuk menjaga rahasia ini. Karena Moza dan Hendrik belum pacaran hanya masih berteman. Hendrik, siang hari pukul 13.00 dia menjemput Moza disekolahnya, karena disekolah Hendrik pulang lebih awal. Merekapun bergandenangan menaiki sepeda motor Hendrik. Moza mengucap salam pada Uzi yang saat itu sedang berjalan pulang dengan Manzel. Manzel juga ikut senang karena melihat Moza bergandengan dengan ccwok.
Mereka tidak langsung pulang, tetapi Hendrik mengajak Moza untuk menemaninya mencari sumber-sumber tugas dari sekolah melalui internet. Mozapun mengikuti kemanapun Hendrik mengajaknya pergi.
Selama 1 bulan hubungan mereka berjalan seperti ini. Entah kapankah cinta mereka bisa tumbuh benih-benih asmara dihati mereka. Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Suatu malam dimana penuh gemerlapnya cahaya bulan dan bintang. Hendrik datang dengan rasa percaya diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Moza. Yang selama 1 bulan ia pendam, sejak pertama kali bertemu dia sudah menyimpan dan meyembunyikan rasa ini.
“Selamat malam (thok...thok...), permisi Moza ada Bu ?” Ucapan salam Hendrik kepada Ibu Moza.
“oh... nak Hendrik !! mari masuk...! duduk dulu...! ibu panggilkan Moza !!” jawab ibu Moza tersenyum ramah.
5 menit telah terlewatkan, Mozapun keluar dengan gaun yang indah. Tak kuatnya rasa kagum, Hendrik pun berdiri dan berkata, “ Malam ini kamu cantik sekali.”
“Terima kasih” Moza pun tersipu malu.
Di acara pesta ulang tahun Manzel, Hendrik datang bersama Moza. Di tengah acara, diadakan permainan pasangan yang datang pada acara ulang tahun Manzel, pasangan yang serasi dan kompak. Terpilihnya Moza dan Hendrik. Mereka tidak menyangka. Untuk memeriahkan acara Bersambung

By : Ria Andriani
Leondri17@gmail.com

AKU MASIH DISINE DENGANMU...


Shohibqu Bertopeng





Panas terik matahari menyengat kulit, tapi Indri dan Ios tetep aja ngerumpi ‘n ngomongin pelajaran, berita yang lagi in. Ios, anaknya pelupa ‘n bisa ja cari alesan kalo Indri beda lagi suka bikin orang ketawa ada aja kelucuannya, jail, ‘n sederhana. Ios itu dikasih no HP anak laki – laki kenalan dari kakaknya tapi Ios tu ceroboh amat dah dikasih nama ‘n alamatnya eh ... eh ... malah diberi nama “PEDROSA”, emang fans beratnya, trus ampek suatu hari Ios tu miscall – miscall gitu dech ‘n orang itu 1x miscall dah langsung tanggap. SMS trus 1 hari minimal 3x gitu dech tapi anehnya orange jujur buanget alias masih polos ‘n lugu. Ios pek takut tiap hari kok sms 3x cpa yang g’ takut. Akhirnya Ios ngasih no anak tu ke Indri. Ios nyuruh Indri tuk kerjain anak aneh ini. 0 .... 120 .... 20 Namane Pamu.
Sore harinya Indri sms Pamu ‘n kenalan gitu dech kayak g’ tau model anak – anak trend masa kini. Dengan penuh kejujuran ‘n kepolosannya dia ngaku yang sejujur – jujurnya. Ya ampyun orang nich polos banget. Indri pertama kali sms dia bohong coz dia masih penasaran. Lama – kelamaan ni bocah kok jujur ‘n ngaku yang sejujur – jujurnya. Akhirnya Indri juga jujur dia takut dosa. Trus Pamu kok maafin berarti anak ni baek amat za. Ya sich memang dia tu orange jujur, polos, lugu, ‘n perhatian, bener sich tiap hari sms malu – malu, bayangin za biasanya pulsa 5.000 sampek ± minggu lebih sekarang kok 3 hari dah habis capek dech. Tapi gak pa-pa untungnya dapet sohib yang baek gitu, mekipun Indri belum tau gimana wajahnya.
Memasuki Bulan Suci Ramadhan kayaknya Ramadhan nya ini ga’ semeriah tahun lalu kenapa ya? Tapi alhamdulillah kita masih diberi kesempatan tuk njalanin Puasa dengan rahmat nikmat yang diridhoi dan dilimpahkan kepada kita semua AMIN.
Ios tu dapat no Pamu dari kakaknya tapi ceroboh banget Ios dikasih nama “PEDROSA”. Kakak Ios juga pernah bilang kalau Pamu dulu tu orangnya nakal pokoknya minum – minuman gitu. Tapi karena Pamu pernah membonceng temane ‘n waktu tu temene mabok akhire jatuh dari sepeda motor ‘n akhire meninggal “Innalillahi Wainna Ilaihi Roji’un.” Sejak itu Pamu sadar ‘n terbuka pintu hatinya akan perbuatan yang ia selama ini salah, dosa ‘n merugikan. “Subkhanalloh masih Allah memberi kesempatan pada saya tuk bertobat.” Tapi anehnya Pamu tu kalau sms ma Ios tu pokoknya ngomongin keluarga kalau ma Indri cuman”lagi ngapa” ‘n ya gitu – gitu dech.
Indri pulang dari masjid dia ditelpon ma Pamu. Anehnya juga orang ni wong Pamu yang telfon malah tanya da pa g’ kebalik tu Mas, gimana sich kamu. Telfon belum siap kali.
“We ... e ... e suarane gedhe amat,” kata Indri dalam hati.
Trus Pamu nanya “Lagi Ngapa?”
Indri jawab, “Mau bobok”
“Hari gini dah bobok,” sahut Pamu keras. Pokoke tu Pamu ‘n Indri kalau smsan ya cuman ngejek, olok – olokan.
Setiap sahur Pamu bangunin Indri jam 3 tepat. Tapi Indri jam 3 dah selesai sahur. Puasa awal Pamu yang sering bangunin Indri tinggal sisanya gantian Indri yang bangunin sahur. Tapi lewat sms.
Ios ngomong kalau dia belum pernah di telfon Pamu, padahal Pamu dah ngejek Ios coz waktu tarohan Ios kalah biasa tentang MotoGP. Pamu akhirnya dipaksa ma Indri dan dia mau. Setelah buka dia telfon Ios.
“Pamu setelah telfon Ios langsung gosip ke aq kalau suara Ios besar,” kata Indri kepada Ios.
Trus Indri balik sms “emang suara u agak gedhe.” Ios juga sms
“Maklum q kan adeknya Ihsan”, Pamu balas smsnya Indri
 “Ya g’ gitu lo cz beda ma suara u, suara u kan kecil kalau Ios besar”. Trus akhirnya tetek bengek tadi mereda seketika.
Hari Minggu Pamu ngajak Indri suruh ke Guwo Lowo. Tapi Indri waktu itu kan jam 3 ‘n dia masih cari rumput tuk kelincinya. Jam 3 apa yo nyampek ke Guwo Lowo ‘n sedangkan Indri aja elon punya SIM. Bodohnya Indri dulu dites ayahnya naik sepeda motor ayahnya di balik ‘n motornya pura – pura mati / ngadat. Bodohnya Indri malah ditinggal, dari rumah ya ceramah nyrocos sampek malem “cape dech.”
Pamu orange tu pokoe jujur, tapi kenapa waktu tu bohongin Indri ma Ios tu pun dalam waktu bersamaan. Pamu bilang ma kakaknya Ios
“kalau hari ini aku mau ketemuan ma cewek ndek Bandung.” Tapi Pamu tu ngakunya ma Indri dia lagi kerja. Ya terpaksa Indri percaya biar ga’ ngetarani gitu. Kelihatan lo kalau bohong paling waktu pacaran hpnya tu sebenarnya bunyi tapi males ngangkat ‘n tu yang miscall Ios berarti benerkan. Ayo ngaku – ngaku jangan malu – malu.
Keadaan mulai membaik lagi Indri sms “kalau ada sms lucu kirim donk gimana?”,
Pamu jawab “Sory brow q dah kehabisan stok kalau kamu ja gimana?”,
Nglenyit banget Pamu sms dari Ios diterbangin lagi kerumah Indri. “Cape dech”.
Trus Indri kirimin lagi, “Cepat liat SCTV Monas runtuh 185 orang kua – luka, 80 orang mati, 20 tertimbun bangunan dan 1 lagi ketipu sedang baca sms ini we ... e ... e ....”
“Kata SCTV gue makin ngetop, kata RCTI makin oke, kata TPI makin asyik aja, kata ANTV aku bisa menangin 1 milyar.” Balas Pamu dari Indri.
Persahabatan yang terjalin menjelang bulan suci Ramadhan terjalin akrab walaupun belum mengenal, bertatap muka langsung.
Teman misterius q semoga tetep jadi sahabat.


By : Ria Andriani
Leondri17@gmail.com
Fans Beratku Dari Awal Bertemu.........




Tak ku duga semua terbukti!!!
Kaulah idolaku ...  cie ... cie ...

“Risma ... risma kamu tau g cowo itu!!”
“Mana lo ...?”
“Itu yang pakek baju hitam!”
“Dapa emange Tan?”
“Ku ngefans, sumph, beneran ku ngefans.”
Risma yang tak plong dengan sifat Tanti. Ngefans pada pandangan pertama. Tanti memang sensitif, melihat cowo, kiranya srek dengan harapannya. Bukan cinta tapi idola. Tanti sulit dipahami kehendaknya. Tiba di rumah Tanti menulis diary tentang pertemuannya dengan sang idola. Anehnya dia belum mengetahui nama cowo yang memakai baju hitam itu.
Selasa, 12 -3 – 2008
Hari ini ku senang, bahagia, just be happy.
Aku ngefans ma cowo itu. Rambutnya indah, senyumnya manis.
Imoet. Oh sang idolaku!!! I miss you



Setiap pulang sekolah Tanti selalu memperhatikan dari jauh idolanya. Risma yang heran melihat kelakukan Tanti, sampek segitunya. Idolanya itu 1 desa dengan Risma. Tanti meminta Risma untuk menanyakan namanya dan no. Hpnya. Risma pun tak bisa menolak karena paksaan Tanti yang terlalu ngefans dengan cowo itu.
“Assalamu’alaikum.”
“Waalaikumsalam oh ... Risma mari masuk! Ita masih mandi kamu tunggu!”
“Ya ... Bu.”
Risma menanti Ita mandi untuk tes dan Risma datang lebih awal untuk mencatat pelajaran kemarin, karena Risma tidak masuk. Ita meminjami catatannya. 1 hari dia tidak masuk, ada murid baru, namanya Alex. Alex 1 desa dengan Risma dan Ita. Tetapi Risma tidak mengenalnya karena rumah Risma bagian utara, sedangkan Ita teman Alex waktu SD di sebelah selatan.
“Ta ... tuch to yang namane Alex?”
“Ya ... benar da pa? Kamu naksir yew!”
“Bukan ku yang naksir, tapi temenku.”
“Boleh gak aku minta no hpne.”
Risma bahagia karena dapat membantu Tanti. Dengan begini Risma dapat mengetahui identits Alex. Alex mengajak kenalan Risma. Alex sekolah di SMA1 Kauman dan Risma di SMA 1 Gondang. Alex dan Risma layaknya teman lama, saling bercerita dan bertukar pengalaman di sekolahnya masing – masing. Rism tak berani bicara masalah kalau Tanti ngefans sama dia. Karena belum waktunya, terlalu cepat. Alex tanya no HP Risma. Mereka saling bertukar no HP tanpa harus tanya teman lainnya.
Pulang les Risma pulang ke arah utara sendirian. Di depan SD dia dipanggil oleh Mbak Anis untuk latihan voly untuk lomba bulan depan. Risma tak mengetahuinya, dia bingung dan terpaksa mengikuti latihan demi desa.
Jam 17.00 latihan diakhiri dengan penuh keringat, semangat, dan capek. Tapi Risma bergegas pulang karena belum sholat ashar. Alex mencuci motornya di depan rumahnya bersama adiknya. Tanti yang melihatnya menambah penasarannya kepada Alex. Tanti yang waktu itu baru pulang dari sekolah karena mengikuti ekstra basket. Tanti mampur ke rumah Risma untuk menanyakan sang idola dan meminjam buku Kimia.
“Assalamu’alaikum ... thok ... thok ...thok.”
“Waalaikumsalam ... oh Tati yok masuk.”
“Gimana Ris ... dah dapet infonya.”
“Pech ... Mantap Tan ... dia temenku les, dia murid baru, namanya Alex.”
“He ... ho’oh yew... beneran gak bohong.”
“Bener ku gak bohong ni lo no hpnya!”
Tanti senang tak terkendalikan. Sampek di rumah Tanti lupa kalau tidak meminjam buku Kimia. Saking senangnya dia tidak belajar malam itu. Langsung saja Tanti sms Alex dan mengajak kenalan.
“Met malem ... cry ganggu, boleh gak aku kenal ma kamu? Namaku Tanti nak SMAGA.”
“Malam juga ... gak pa-pa dapat no ni dari cp?”
“Dari Risma teman kamu. Jujur yow ku ngefan’s berat ma kamu!”
Alex merasa tersanjung dan bingung. Kapan Alex bertemu dengan Tanti. Malam itu Alex telfon Risma menanyakan tentang Tanti pa benar dia temannya.
“Assalamu’alaikum.”
“Halo ... Waalaikumsalam dapa Lex?”
“Cry ganggu, ku mau tanya bener Tanti temen kamu? Perasaan ku gak pernah ketemu dia.”
“Memang ... dia lihat kamu sedang cuci motor di depan rumahmu. Sejak liat kamu dia ngefan’s ma kamu.”
“Ow ... gitu.”
“Memang dia sms kamu.”
“Udah ... dia jujur langsung ngaku, polos banget yow?”
“Yow ... dia emang polos.”
“Ku pengen ketemu dengannya, pengen kenal ma Tanti, besok gimana?”
“Yow thank’s assalamu’alaikum mak Risma.”
“Waalaikumsalam.”
Tanti yang senang mendangar kabar dari Risma. Dia menyetujuinya, untuk ketemuan dengan Alex. Tanti menentukan tempatnya di stadion Basket Redjo Agung besok, jam 15.00 WIB. Alex menyetujuinya dan janji harus ditepati. Target pertama Tanti akan dicapai yaitu KENALAN. Tanti menjadi GISAT alias Gila Sesaat gara – gara sang idola. Tumben dia suka makan dan sibuk membantu kedua orang tua. Hari ini pertandingan Basket SMAGA melawan SMAKA. Tanti siap untuk mengalahkan bocah SMAKA dengan jurus – jurus dan aksi handalnya. Tim SMAGA dipimpin oleh kak Fitri dan SMAKA berhubung tim cwe tidak datang jadi tim diganti cowo dipimpin oleh Alex.
Tanti tersentak kaget tak bergumim. Melihat lawannya adalah sang idolanya sendiri. Alex tak mengenali Tanti. Alex memulai suit. Yang berkesempatan memperoleh bola adalah SMAGA. Tanpa ragu dan malu Tanti melakukan aksinya. Toh Alex belum mengetahui siapa Tanti. Pertandingan berlangsung menegangkan skor 0 -4. yang dipimpin oleh SMAGA, Tanti yang memasukkan 2 goal ke dalam range. Waktu habis, istirahat dan dilanjutkan 5 menit lagi. Waktu habis, istirahat dan dilanjutkan 5 menit lagi. Alex ketua dari SMAKA tak mau kalah dengan anak cewe SMAGA.
Di pertandingan round ke- 2 terjadi perseteruan. Tanti terjatuh dijegal oleh Alex, Alex tak sengaja dan melihat Tanti dihadapannya. Pertandingan ditunda 5 menit. Tanti yang keseleo, dengan cepat Alex meluruskan otot kakinya. Tanti merasa agak enakan. Bunyi peluit dibunyikan, pertandingan dimulai dan dilanjutkan. Tanti berhasil mencetak 2 poin untuk 1 x masuk. Alec melihatnya merasa iri dan salut. Alex pun tak mau kalah timnya berhasil mencetak 2 poin pada menit ke-3. pertandingan selesai peluit ditiupkan, dengan skor 1 – 6 dimenangkan Tim SMAGA. Tanti merasa senang bisa mengalahkan Alex. Padahal dia adalah idolanya yang besok akan ketemuan. Tanti pulang dengan hati lega meskipun kakinya masih sakit.
“Kak makan dulu! Ibu dah masak enak banget.”
“Bentar de, tak mandi dulu, Adek duluan aja!”
“Ku nunggu kak Alex aja.”
“Yo wes tungguin yo, bentar kok.”
Alex berdandan rapi dan memakai wewangian. Persiapan untuk menemui Tanti. Tanti identik memakai topi. Jadidia berpenampilan simple yang penting enjoy. Tanti tiba duluan di lapangan Basket sambil bermain. Di belakangnya bola direbut lex secara tiba – tiba.
“Eh ... kamu anak SMAGA, gimana dah sembuh kakinya.”
“Udah mendingan kok.”
“Kenalin namaku Alex,”
“Aku Tanti.”
“Oh ... Tanti nak SMAGA tu jadi kamu tow, jago juga kamu maen Basket.”
“Makasih .. biasa ja lagi. Ku ngefans lo ma kamu, boleh gak aku jadi teman kamu?”
“Pasti ok friend salam kenal dan pertemanan.”
“Cipps.”
Alex terjatuh dan tak menyangka kalau Tanti anak yang jago basket. Dia sempat malau karena lawan cewe kalah, namanya juga pertandingan, pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Alex minta maaf pada Tanti masalah tak sengaja menjegal kakinya. Alex ingin mentraktir Tanti, tetapi dia meolak alasannya sudah kenyang. Sebaliknya Tanti meminta foto berdua dengan Alex dan foto Alex saat memasukkan bola ke dalam range. Alex menyanggupinya demi kesenangan Tanti.
Target ke-2 Tanti sudah terwujud menjadi TEMAN Alex. Dia memasang moment penting di dalam buku diary. Dan fotonya dihias sebagus mungkin. Keesokan harinya setelah pulang basket, Tanti mampir ke rumah Risma, untuk mengetik, menghias dan mengeprint fotonya dengan Alex. Risma sangat senang sekali membantu Tanti untuk kesenangannya. Dengan sedikit sentuhan anime – anime basket menjadi lebih menarik.
Sabtu, 21 Maret 2008
Yes ... yes cihuii targetku tertembak.
1 pertemuan 2 target kutembak
TEMAN & DAPAT FOTONYA
So sweet ... happy ... happy ...
Alex my idolaku maukah kau jadi sahabatku?
Kau adalah fan’s beratku
“Cre Tan ... lg npa? Hari ni apa ada pertandingan basket antara skul u dengan smuked? Qm pasti ikut tow?”
“Cre juga ni mau siap – siap berangkat doain yow moga ku menang!”
“Ku gak hanya doain, ku kan sporteri kamu!”
Tanti tak menyangka Alex menyemangatinya. Dan rela datang untuk mendatangnya. Memang Alex orangnya baik, berwibawa, dan bertanggung jawab. Pertandingan berlangsung menegangkan round 1 dimenangkan smuked dengan nilai 6 – 4. SMAGA tak mau kalah, sorakan semangat Alex membakar semangat Tanti untuk memenangkan pertandingan ini. Round 2 dimulai Tanti mendapatkan bola pertama, langsung mengoper kesana – kemari lalu mencetak goal. 5 menit berlalu dan pertandingan dimenangkan SMAGA dengan total skor 22 – 16. alex yang bengga melihat aksi Tanti membuatnya ingin kenal lebih jauh tentang Tanti.
“SMAGA ... SMAGA ... CAYO – CAYO – CAYO – CAYO BOGOTA ... BOGOTA ... BOGOTA HU ... Basket ... Yuuuk ...!!!”
“Hore ... hore ... iya ... ya ... kya ... hu ... hu ... BOGOTA ... BOGOTA ... CAYO ... CAYO ... CAYO ... Yess!”
Alex yang berbagi pengalaman dengan Tanti dari masalah sekolah sampek Basket OR kesukaannya. Dari strategi awal sampai menipu lawan. Sejak OR Basket sang idola, Tanti mulai merasa banyak pengalaman dari Alex. Alex yang sering curhat masalah keluarganya dia merasa iri dengan keluarga Tanti yang tentram. Mendengar curahan hati Alex tentang sifat ayahnya terhadap dia maupun ibunya, membuat Tanti melinangkan air mata. Tanti berusaha membantu menghibur dan mengasih saran pada Alex.
Pertemanan terjalin sampai berbulan – bulan dengan lancar dan penuhkesetiaan. Sampek suatu hari Alex menawari Tanti menjadi sahabatnya dalam keadaan susah maupun duka. Tanti menerimanya dengan ikhlas. Target Tanti yang ke-4 akhirnya tepat sasaran menjadi SAHABAT sang Idola. Alex yang pada hari itu berulang tahun menjadi hadiah yang paling indah dan berkesan.

By : Ria Andriani
Leondri17@gmail.com